Gili Meno merupakan pulau yang terletak di tengah. Pulau paling kecil dan paling sedikit penduduknya. Interior pulau didominasi oleh pohon palem dan rumput-rumput, sesekali akan terlihat sapi-sapi yang sedang mengunyah rumput sambil berteduh di atas pohon.
Gili Meno disebut-sebut sebagai destinasi yang cocok disinggahi oleh pasangan bulan madu ataupun seseorang yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk. Salah satu daya pikat yang dimilikinya adalah keberadaan Danau Garam dan titik-titik menyelam yang spektakuler yaitu Meno Wall, Sea Point Penyu dan Point Coral Blue.
Gili Meno menjanjikan pengalaman berlibur yang berbeda. Di tengah-tengah kepungan pepohonan dan pasir putih layaknya kristal, terdapat Bird Park homestay yang menyuguhkan suasana alam. Atmosfer yang diberikan juga merelaksasi karena Anda akan menatap panorama yang menakjubkan, ditambah mendengar kicauan burung yang bersahut-sahutan.
Rupanya seorang warga Australia membangun taman burung di sini. Gili Meno Bird Park menyimpan sekira 200 burung ras Asia dan Australia yang selalu menggoda pengunjung untuk menyentuhnya. Sebut saja flamingo, beo, elang dan pelikan. Unggas berhias bulu indah tersebut boleh Anda pegang dengan seizing petugas.
Selami kehidupan burung-burung di dalam kubah yang megah. Saat mereka terbang di angit-langit, Anda akan merasa seperti dikelilingi awan warna-warni. Uniknya lagi, ada labirin-labirin yang harus dilewati terlebih dahulu sebelum Anda mencapai kubah. Turis lokal maupun mancanegara dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu per orang untuk masuk kedalam Gili Meno Bird Park.
Gili Meno bisa diraih dengan perahu public dari Pelabuhan Bangsal, tarifnya sekira Rp8 ribu per orang namun harus menunggu penumpang hingga 20 orang. Jika ingin lebih cepat, Anda bisa menyewa perahu public dengan harga sekira Rp150-200 ribu.
Ada beberapa alternative untuk menuju Pelabuhan Bangsal dari bandara. Taksi dapat Anda sewa dengan tariff sekira Rp300 ribu, ataupun menaiki bus damr
Comments
Post a Comment