skyscrapercity.com |
Pontianak adalah ibu kota provinsi kalimantan barat dan juga merupakan kota yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Oleh karena itu kota Pontianak mendapat julukan sebagai Kota Khatulistiwa. Awal berdirinya pontianak dimulai dengan datangnya rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah atau bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi. Pada saat itu dilakukanlah penebangan hutan yang berada di persimpangan tiga sungai (Sungai Landak, sungai Kapuas Kecil dan sungai Kapuas Besar) untuk di jadikan sebagai tempat tinggal. Lambat laun, daerah tersebut semakin terkenal dan menjadi sebagai kota perdagangan dan pelabuhan.
Menurut cerita, pemberian nama Kota Pontianak tidak terlepas dari kisah hantu kuntilanak yang selalulu mengganggu rombongan Sultan Syarif abdurrahman ketika membuka hutan. Atas dari kisah itulah, penamaan kota ini diambil dari kata ‘pohon’ dan ‘kuntilanak’ sehingga menjadi sebutan Pontianak. Meskipun sejarah awal berdirinya kota ini cukup menyeramkan, namun Kota Pontianak saat ini semakin ramai dan berkembang pesat di dalam segala bidang.
Kota pontianak juga tidak kalah menariknya dengan kota-kota lain yang menawarkan berbagai keindahan alam dan budaya. Berikut ini Tujuh alasan yang akan saya mengapa anda harus mengunjungi kota Pontianak.
1. Dilalui sungai terpanjang se Indonesia
Kota Pontianak dilalui oleh sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Dengan panjang sungai yang mencapai 1143 Km. Keelokan sungai Kapuas terlihat sangat jelas dengan berlabuhnya kapal besar dan aktifitas masyarakat yang masih banyak menggunakan transportasi air yang tradisional. Untuk menikmati keindahan Sungai Kapuas secara langsung, anda dapat menaiki kapal wisata yang akan membawa anda menyusuri sungai terpanjang ini. Diatas kapal ini juga anda bisa memperhatikan bagaimana keseharian masyarakat di tepian Sungai Kapuas, keindahan masjid Jami’ Pontianak yang terletak ditepian sungai, serta hilir mudiknya kapal-kapal yang mengangkut penumpang dan barang. Bagi masyarakat Pontianak, kapal wisata ini lebih dikenal dengan sebutan kapal bandong.
Tidak hanya menikmati dengan kapal wisata, dipinggiran Sungai Kapuas juga banyak tersedia kafe-kafe yang memiliki pemandangan sangat menarik. Anda hanya tinggal memilih kafe mana yang lebih berkesan di hati anda. Selain itu, anda juga dapat bersantai di taman Alun Kapuas, menghirup udara taman yang segar sambil menikmati keindahan sungai.
2. Pontianak merupakan Kota Khatulistiwa
Sekitar 3 kilometer dari arah pusat kota Pontianak menuju arah kota Mempawah berdiri megah Tugu Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa ini banyak menarik wisatawan baik lokal maupun dari luar negeri. Hal yang paling ditunggu-tunggu bagi pengunjung Tugu Khatulistiwa adalah terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Pada saat tersebut, posisi matahari tepat berada diatas kepala dan menghilangkan semua bayangan yang ada di sekitar Tugu Khatulistiwa. Fenomena alam tersebut terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Selain itu, dilokasi Tugu Khatulistiwa ini juga bisa membuat sebuah telur berdiri. Penasarankan?
3. Menikmati keindahan bambu kuning raksasa
Bambu kuning yang dimaksud sebenarnya bukanlah merupakan bambu asli atau hidup seperti yang kita ketahui, melainkan merupakan sebuah tugu dengan bentuk bambu kuning yang besar. Tugu bambu kuning tersebut dikenal dengan sebutan tugu Digulist atau Tugu Bambu Runcing. Jumlah bambu yang ada berjumlah sebelas buah dengan ketinggian berbeda-beda. Monument ini didirikan dengan tujuan untuk mengabadikan kisah perjuangan dari sebelas tokoh pejuang Sarekat Islam pada zaman penjajahan Belanda.
Keindahan tugu digulist semakin elok dengan adanya air mancur yang mengelilingi tugu dan pesona warna-warni lampu ketika malam hari tiba. Tidak heran, jika pada malam hari banyak orang-orang yang berkunjung untuk menikmati keindahan tugu digulist dan mengabadikannya.
4. Istanah Kadariyah, peninggalan Kesultanan Pontianak
dreamindonesia.me |
Istana Kadariyah atau Keraton Kadariyah merupakan peninggalan kesultanan Pontianak. Keraton Kadariyah didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie yang juga merupakan raja pertama di Kerajaan Pontianak. Istana Kadariah terletak di Kampung Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur, 4 Km dari pusat Kota Pontianak. Di tempat inilah merupakan saksi sejarah berdirinya kota Pontianak yang terkenal akan legenda hantu kuntilanaknya.
Keraton Kadariyah masih sangat terlihat kokoh dan telah mengalami renovasi tanpa mengubah bentuk bangunan. Selain itu, banyak peninggalan zaman kesultanan yang masih bisa kita jumpai. Seperti cermin retak seribu, foto-foto masa kesultanan dan peninggalan meriam kuno buatan protugis dan prancis. Didepan keraton Kadariyah terdapat juga Masjid Jami' Pontianak yang merupakan masjid tertua di Kota Pontianak. Terletak di persimpangan tiga sungai (Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak) membuat lokasi ini sangat strategis dan memiliki keindahan alam yang menarik.
Kota pontianak tidak hanya menyajikan pemandangan alam yang indah dan sejarah budayanya saja, tetapi juga memiliki jenis buah tropis yang beragam. Semua buah yang berasal dari pelosok Kalbar akan berkumpul di Kota Pontianak yang memang merupakan sebagai pusat perdagangan. Seperti buah durian, manggis, rambutan, pisang, langsat, salak, buah naga, cempedak dan buah khas kalbar yang lainnya.
Selain itu, pontianak juga terkenal dengan produksi lidah buaya yang memang merupakan produk unggulan Pontianak. berbagai olahan dari lidah buaya ini dapat kita peroleh dalam bentuk minuman, makanan dan kosmetik. Tunggu apalagi, ayo kunjungi Pontianak.
Festival meriam karbit merupakan agenda tahunan yang selalu dilaksanakan oleh masyarakat Pontianak. Festival meriam karbit ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat muslim di pinggiran Sungai Kapuas akan hadirnya hari raya Idul Fitri. Lagi-lagi, kehadiran festifal meriam karbit ini juga tidak lepas dari sejarah berdirinya kota Pontianak. Untuk melawan hantu kuntilanak yang selalu tertawa dan mengganggu rombongan, Sultan Syarif Abdurrahman menggunakan meriam karbit untuk mengusir hantu tersebut. Makanya penggunaan meriam karbit selalu dilestarikan.
Eits, jangan berfikir meriam yang digunakan dalam festival ini terbuat dari logam. Sejatinya meriam karbit ini menggunakan pohon pilihan yang diyakini memiliki kualitas yang bagus dan tahan lama. Meriam-meriam tersebut akan dilukis dengan gambar yang menarik dan diletakkan ditepian sungai. Jika malam tiba, dentuman meriam akan saling bersahutan dari dua kubu berbeda yang hanya dipisahkan oleh aliran sungai Kapuas. Dentuman meriam yang paling bagus akan menjadi pemenang dalam festival tersebut.
7. Ragam wisata kuliner yang menarik
Tidak hanya dengan sejarah dan budayanya saja yang unik, Kota Pontianak juga memiliki ragam kuliner yang unik dan lezat. Tidak harus menyusuri semua wilayah Kalbar, berbagai makanan khas Kalimantan Barat akan anda jumpai di Kota Pontianak. Salah satu contohnya adalah bubur pedas yang merupakan makanan khas masyarakat Sambas bisa anda nikmati juga disini. Selain itu, Berbagai kuliner asli Pontianak juga tidak kalah lezatnya. Seperti pengkang, sotong pangkong, chaikue, bingka berendam dan yang lainnya juga akan menggoyang lidah anda.
Mungkin hanya itu penjelasan saya mengapa anda harus mengunjungi Kota Pontianak. Sebenarnya masih banyak lagi tempat wisata lainnya yang belum sempat saya jelaskan disini. Seperti Rumah adat Melayu, Rumah Radank adat Dayak, Aloevera Center Pontianak, Museum Kalimantan Barat dan yang lain-lainnya. Selain Kota Pontianak, daerah lainnya yang ada di Kalimantan Barat juga memiliki tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.Tunggu apalagi, ayo segera kunjungi Kota Pontianak.
Comments
Post a Comment